Sesuatu itu dapat dicintai jika telah dikenal dan diketahui. Jika sesuatu itu sudah dikenal dan diketahui kemudian ada kecocokan sifat dan kesesuaian, maka timbullah rasa cinta (mahabbah). Karena itu rasa cinta itu karena kecenderungan perasaan terhadap sesuatu yang menyenangkan. Kecenderungan perasaan yang kuat itulah yang disebut cinta.
Bau yang harum itu dicintai. Namun posisinya bukan karena mata dan telinga, melainkan karena indera penciuman yang merasakannya. Wanita pun dicintai karena dapat dinikmati dengan indera mata dan sentuhan. Dan ada shalat yang merupakan suatu keindahan yang dicintai oleh indera —selain panca indera— yaitu hati.