Jaljalut, sebuah istilah yang tidak asing bagi para praktisi Ilmu Hikmah & Arabic Magic. Jaljalut merupakan sebuah kidung mistik yang terdiri dari bait-bait puisi berbahasa arab dan berisi istilah-istilah dalam bahasa Suryani, yaitu bahasa yang dipakai oleh Nabi Adam, Syits, Idris, Nuh, dan Ibrahim.
Beberapa mistik sufi berpendapat bahwa Qasidah Jaljalutiyyah berasal dari Imam Ali bin Abi Thalib, beliau-lah satu-satunya sahabat yang siap ditanya tentang apapun dan oleh siapapun, karena beliaulah bab madinat al-ilmi, gerbang dari kota ilmu, sedangkan kota ilmunya adalah Sang Nabi Paripurna Muhammad SAW. Banyak sekali rahasia2 yang diturunkan Nabi Muhammad SAW kepadanya karena sejak kecil ia tidak pernah menyembah berhala dan langsung dibimbing oleh Nabi SAW sampai Nabi Wafat, dan masih banyak lagi keutamaan tentang beliau.
Ada riwayat lainnya yang mengatakan bahwa Kidung Jaljalut ini adalah ciptaan Imam Ghazaly, seorang Mistik Sufi luar biasa yang juga seorang filosof, ilmuwan, dan salah satu “benteng Islam” terkuat pada zamannya. Banyak sekali buah karya tulisannya yang bermutu tinggi yang sampai saat ini masih terus dikaji karena ratna mutu manikam isi nya yang sangat dahsyat.
Tetapi, diluar itu semua, Kidung Jaljalut ini banyak dikenal karena tertulis juga didalam kitab Manba’ Ushul Al-hikmah dan Syamsul Ma’arif Al-Kubra salah satu buku mistik islam karya Imam Ahmad bin Ali Al-Buni yang menjadi rujukan para penghayat mistik esoterik islam.
Qasidah Jaljalutiyyah terbagi menjadi 2 bagian yaitu: Jaljalut Sughra dan Jaljalut Kubra. Sughra artinya kecil, di versi ini ia hanya terdiri dari 60-66 baris bait puisi, sedangkan pada versi Kubra (artinya besar) bait barisnya mencapai lebih dari 300 baris.
Masing-masing baris dari puisi tertulis itu memiliki pola energy mistik yang luar biasa, dan juga mengandung divine names yang cukup tua berasal dari bahasa suryani. sehingga setiap orang yang mengamalkannya dengan benar akan dapat merasakan manfaat yang luar biasa dari tiap baris puisi mistik ini, bahkan Hizib Barqi (sebuah ilmu hikmah yang terkenal banyak dipraktekkan sebagai pagar diri dari hal negative, membangkitkan aura kewibawaan dan melawan musuh yang zhalim hingga bisu tuli buta sementara) diambil dari 2 baris bait Jaljalut ini
Beberapa baris puisi ini dibentuk menjadi rajah-rajah gaib yang dapat berfungsi untuk segala hal. Didalam syarah Qasidah Jaljalutiyyah ini lah “Khatimus Sulaiman” (sebuah rajah mistik yang sangat popular dikalangan para praktisi Ilmu Hikmah) diterangkan dengan mendetil.
Dalam pengamalannya, ada 2 jalan untuk membacanya:
- Dijadikan wiridan setiap hari (teknik istikhdam), untuk menguasai seluruh pola energy / khawwash yang terdapat dalam setiap baitnya. Biasanya dibaca 1 kali pada pagi hari dan 1 kali pada sore hari untuk pemula, sampai 11 kali untuk tingkat advanced.
- Tidak dijadikan wirid (teknik tabarruk), tetapi hanya untuk hajat khusus agar qabul, dibaca 41 kali dalam satu majlis.
Lebih dalam lagi, yang membuat Ilmu Jaljalut ini salah satu ilmu pamungkas para ahli hikmah dan membuatnya jarang diajarkan kepada murid karena energynya yang terlampau kuat adalah karena Kidung Jaljalut ini berhubungan dengan 7 Khodam Ulwiyyah dari dimensi malakut yang sangat agung. Menurut para master mistik, terdapat 7 Malaikat Agung dalam kaitannya dengan rahasia Ilmu Jaljalut, mereka adalah:
Ruqyail
Jibrail
Samsamail
Mikail
Sarfiyail
Anyail
Kasfiyail
Ketika seorang mistik melakukan conjuration dan portal Malaikat Ruqyail terbuka pada hari minggu, ia turun didalam kubah besar berwarna hijau terang dengan panji-panji kemalaikatan berwarna hijau disekitar kubah tersebut. Pintu kubah terbuka dan terlihat didalamnya ia turun disertai 5 wakilnya yang berada tepat dibelakangnya dengan posisi berdiri berjajar penuh charisma tetapi sikap tubuhnya jelas menyatakan khidmat yang begitu besar pada pimpinannya yaitu Sayyid Ruqyail.. untuk beberapa lama mereka akan mengamati pengamal dari dalam kubah dan akhirnya Sayyid Ruqyail keluar dari pintu yang sudah terbuka tersebut, bersamaan dengan keluarnya beliau dari singgasananya, muncul pula dari bawah sebuah singgasana cahaya untuk tempat duduknya diluar kubah, sehingga pengamal melakukan wawan sabda dengan posisi sama-sama duduk saling berhadapan…
Sedangkan portal malaikat Jibrail terbuka pada hari senin, dimana Malaikat Jibrail turun didalam kubah yang tercipta dari cahaya, tepat diatas kubah tersebut terpancang panji kelamaikatan berwarna kuning terang, dan ia tidak akan keluar dari singgasananya dikubah tersebut sampai pengamal berwawan-sabda memintanya untuk keluar daripadanya dan turun nya Sang Jibril dikawal oleh 10 malaikat yang setia kepadanya.
Malaikat selanjutnya adalah Malaikat Samsamail, portalnya adalah pada hari selasa, turun dengan kubah terbuat dari cahaya putih terang, diatas pintu kubah terpancang 2 buah panji kemalaikatan yang berwarna merah, ia turun beserta 3 malaikat yang menyertainya yang berdiri tegap didepan pintu kubah
Selanjutnya adalah Malaikat Mikail dengan portal terbuka pada hari rabu, turun dengan berada didalam kubah yang terbuat dari cahaya, pada sisi kanan kubah terdapat panji kemalaikatannya yang berwarna putih, turun bersamanya 4 malaikat yang berdiri tegap tepat dibawah panji kemalaikatannya
Lalu pada portal yang hanya terbuka dihari Kamis adalah Malaikat Sharfiyail, ia turun dengan posisi berada didalam kubah yang terbuat dari cahaya berwarna putih dan hijau terang, kubah tersebut memiliki 2 pintu, disetiap pintu dijaga oleh 10 malaikat dan terpancang 4 panji kemalaikatan berwarna hijau dan putih. pada bagian kiri kubah terdapat seorang malaikat berwujud tinggi besar bernama Shalshiyail, dialah pemimpin dari malaikat penjaga yang berada dimasing-masing gerbang kubah tersebut.
Kemudian selanjutnya adalah Malaikat Anyail, turun dengan posisi berada didalam kubah yang terbuat dari cahaya pada kubahnya terdapat 3 panji kemalaikatan, dan ia turun bersama 6 malaikat yang setia kepadanya. portalnya adalah hari jumat.
Portal hari sabtu terbuka untuk Malaikat Kasfiyail, ia turun dengan berada didalam kubah yang terbuat dari cahaya dengan warna hitam dan terpancang 10 panji kemalaikatan berwarna hitam pada kubahnya, ia turun bersama 30 malaikat yang setia kepadanya
Terakhir adalah Malaikat Thahithamghilyal, sang pemimpin dari malaikat-malaikat sebelumnya. sebelum ia turun menghampiri pengamal, dua buah kubah besar yang terbuat dari cahaya yang sangat terang dan menyilaukan mata turun mendahuluinya, kubah tersebut menyinari wilayah sekitarnya dengan cahaya yang sangat indah, dan terdapat 50 panji kemalaikatan yang terpancang pada kubahnya.. kemudian 1000 malaikat yang setia kepadanya turun diantara dua kubah cahaya tersebut, sebagian dari mereka berdiri mengelilingi kubah sebagian yang lain berdiri diluar garis pembatas, ketika ia turun, ia turun bersama 7 malaikat sebelumnya, dan hanya ia (dari 7 malaikat) yang dapat melewati garis pembatas dan mendekati pengamal..